Selasa, 21 Oktober 2008


Moralitas bangsa ini telah masuk dalam kategori mengenaskan, Kemunafikan, Keserakahan, dan Ketiadaan Otak menjadi sebabnya. yang tua korupsi, sedangkan yang muda heboh be-gaya-gaya saja. Apalagi yang bisa di banggakan dari Negeri Subur ini! tak lain hanya hasil alam dan kesuburan tanah. tapi tidak untuk SDM Manusianya.

Tidak ada lagi yang bisa di lakukan rakyat ini hanya bertahan untuk hidup dengan sisa-sisa harapan agar anak-anak mereka kelak tidak seperti mereka. sungguh hati dan jiwa ini merasa terluka melihat keadaan sekarang ini. Bohong dan tidak masuk akal kalau ada orang yang bilang Indonesia ini dalam proses perbaikan-perbaikan dari segala sisi.

Tak ada yang dapat merubah keadaan Negeri Subur ini untuk mencapai kesejahteraan kecuali Keberanian dan Ketegasan Pemerintah dan berlakukan Hukuman Mati untuk Para Koruptor!

Seharusnya kita bisa belajar dari China, setelah menerapkan hukuman mati bagi para tersangka korupsi, perlahan mereka mulai bangkit, lihat saja China sekarang. bandingkan dengan Indonesia!

Yang membuat heran adalah, kenapa Pemerintah Indonesia tidak menerapkan hukum tersebut. Kenapa! di sini saya berpendapat kenapa Pemerintah Indonesia urung membuat Undang-Undang Hukuman Mati Bagi Para Koruptor, hal tersebut disebabkan karena para pembuat undang-undang takut kena Senjata Makan Tuan (mereka yang membuat, mereka pula yang kena).

Ada sebagian orang berpendapat bahwa Hukuman Mati terlalu kejam, tidak berprikemanusiaan dan melanggar HAM. busyit! (saya ingin berdebat dengan orang tersebut).
saya dan jutaan rakyat Indonesia mungkin berpendapat sama bahwa lebih baik satu orang koruptor biadab mati, dari pada ribuan rakyat sengsara karena hak-hak mereka di kebiri oleh si koruptor anjing!

Hal yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana caranya kita dan keluarga kita dapat bertahan hidup, jangan pernah mengharapkan janji-janji para pejabat ataupun para calon pejabat. itu bohong, itu pembodohan massal. hidup sudah susah, tapi, jangan dianggap kita bisa di bodoh-bodohi. kita bukan segumpal daging dan tulang yang bergerak. kita punya akal, kita punya pikiran, kita punya kemampuan yang semua itu merupakan anugrah dari Allah Swt sang Khalik. jangan pernah berpikir kita kalah, jangan pernah menyerah dengan keadaan. semua masih bisa berubah, semua mimpi dan harapan kita masih mungkin terjadi. tapi tidak orang lain yang merubah itu, dengan janji-janjinya yang sebetulnya hanya Celoteh Camar Tolol (Iwan Fals, Sumber Inspirasiku), tidak ada yang dapat merubah itu melainkan kita sendiri!

MAHASISWA YANG MALANG
Ada beberapa komentar yang mengatakan bahwa mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan memperbaiki dan memimpin Negeri ini. dengan kemampuan dan ide-ide-nya. disini saya ingin bertanya balik kepada para pemberi komentar tersebut. Pemimpin yang bagaimana, Memperbaiki dengan cara apa?. Demi Tuhan selama 24 tahun nafas berhembus di bumi ini, blm pernah saya jumpai 1(satu) orang pun mahasiswa yang betul-betul bisa mempertahankan idealisme mereka. kebanyakan dari mereka hanya bisa teriak-teriak. mencari-cari kesalahan orang, dan lebih tragis lagi, semua teriakan sumbang tersebut hilang, hanya dengan beberapa lembar uang kertas rupiah. ini yang dimanakan generasi penerus bangsa, ini juga yang dinamakan calon pemimpin!
Dan para mahasiswa menganggap mereka telah berhasil membangun kualitas diri mereka dan menganggap mereka hebat, cerdas dan intelektual. Sungguh jalan pikiran tragis.
















Senin, 20 Oktober 2008

Kisaran Meretas Asa

Laknat untuk Anjing-Anjing Koruptor